Senin, 23 Agustus 2010

Guido Aretinius

Guido Aretinius dari Arezzo (lebih sering ditulis Guido Arezzo), seorang guru musik dari Italia membuat terobosan dalam mengajarkan ilmu seni musik kepada murid-muridnya. Saat itu belum lagi dikenal notasi angka. Sekitar tahun 1050 dengan resmi ia memperkenalkan metode untuk menghafal tangga nada, yaitu jenjang not ke not berikutnya yang ditulis dalam syair “Johannes Hymne” yang aslinya tercipta dalam notasi balok.
Berikut syair lagu tersebut:

Ut Queant Laxis
Resonare fibris
Mirage Storum
Famuli Tuorum
Solve Polluti
Labieratum
Sancta Johannes

Setiap awal suku kata syair lagu diambil menjadi simbol tangga nada, sehingga tangga nada menjadi:

Ut-Re-Mi-Fa-Sol-La-San

Nada pertama yang berbunyi “Ut” dirubah menjadi “Do” kependekan dari Dominus yang berarti Tuhan yang awal.

Perkembangan selanjutnya Nada “San” menjadi “Ti” kemudian menjadi “Si” hingga sekarang.

Adapun nada “Sol” kadang diucapkan tetap tanpa perubahan, kadang juga diucapkan dengan nada “So”, tergantung dialek masing-masing.

Syair itu sendiri menjadi sebuah doa bagi para pelantun lagu kebaktian saat itu.
—————————————–
Referensi:
Buku pengetahuan Seni Musik oleh Atan Hamdju dan Armillah Windawati (Kurikulum SMP thn 1975), cetakan ke 10, tahun 1987. PT. Mutiara Sumber Widya

—————————————————

Sumber : http://www.bloggaul.com/bisot/readblog/76880/asal-usul-do-re-mi

1 komentar:

Seni Budaya Subagyo mengatakan...

terimakasih dg konten di blog ini, maaf skaligus sy mau lapor bahwa beberapa konten kususnya materi seni musik telah sy copy, dan sangat bermanfaat bagiku, dan rasanya mas dianing sdh pernah kontak dg sy dulu..di Solfegio forum..skalilagi trims, sukses selalu & salam persaudaraan